Selamat datang, lindungi harta benda anda dgn asuransi pilihan tanyakan dengan admin ? yang mau kirim artikel untuk ditayangkan diperkenan dan laporkan apabila ada link yang rusak atas kunjungan dan kerjasama anda diucapkan terima kasih

Senin, 27 Mei 2013

BRI Siap Merekrut 6.000 SDM Mikro



Djarot Kusumayakti;(ft:Budi Urtadi)


Bank Rakyat Indonesia (BRI) memiliki keunggulan dalam hal pengalaman, jaringan, dan nama besar di bisnis mikro perbankan. Kredit mikro menjadi andalan penyaluran kredit BRI dengan pangsa mencapai 30,7% dari total kredit yang disalurkannya.

Apa bekal BRI untuk menghadapi para penantangnya? Berapa target pertumbuhan bisnis mikro BRI tahun ini? Berikut penuturan Djarot Kusumayakti, Direktur Bisnis UMKM BRI, kepada Apriyani Kurniasih dari Infobank. Petikannya:

Kompetisi di bisnis mikro makin ketat. Bagaimana sikap BRI?

Sebenarnya kompetisi di bisnis mikro tidak hanya saat ini. Sebelumnya juga banyak pendatang baru di bisnis mikro. Ada yang mampu bertahan, ada yang tidak. Di satu sisi bisnis mikro menjanjikan net interest margin (NIM) yang tinggi. Namun, di sisi lain, bank harus menanggung biaya operasional yang cukup besar, seperti biaya SDM (sumber daya manusia), supervisi, dan biaya operasional lainnya.

Selain itu, kompetisi sebenarnya hanya di sisi pembiayaan (penyaluran kredit) karena tidak semua pesaing mampu melakukan penghimpunan dana dan penyediaan jasa bank lainnya di setiap outlet mikronya. Juga, kompetisi terjadi tidak dalam skala nasional, tapi per region.

BRI akan menghadapi pesaing-pesaing baru. Baru-baru ini Bank Mandiri menggandeng PT Pos Indonesia untuk menggenjot bisnis mikronya. Apa strategi BRI?
BRI memiliki keunggulan kompetitif dalam hal brand name dan pengalaman di bisnis mikro serta jaringan kerja yang tersebar dan terbesar. Saat ini BRI memiliki lebih dari 9.000 outlet yang terkoneksi online (hampir tiga kali lipat dari jumlah seluruh kantor pos di Indonesia) yang juga didukung 14.292 jaringan automatic teller machine (ATM) BRI yang merupakan jaringan ATM terbesar di Indonesia. Namun, bukan berarti kami diam. Untuk ke depannya, kami terus menambah jaringan, khususnya untuk bisnis mikro, dan terus meningkatkan kualitas layanan.

Seruan bagi perbankan untuk menyalurkan kredit mikro akan memunculkan kembali tren bajak-membajak bankir mikro. Apa strategi BRI untuk mempertahankan SDM?
Hal itu bisa saja terjadi. BRI telah memberikan kompensasi yang di atas rata-rata industri serta jenjang karier yang jelas. Kami yakin, hal tersebut tidak terjadi di BRI—terbukti dengan turnover pekerja yang rendah, (yakni) sekitar 1%.

Sebagai pionir dan raja di bisnis mikro, bagaimana BRI menilai kebijakan tentang kewajiban bank menyalurkan kreditnya sebesar 20% ke kredit mikro?
Tidaklah mudah bagi bank yang tidak memiliki kompetensi di kredit mikro, tapi diwajibkan untuk menyalurkan kredit mikro. Kebijakan tersebut dapat meningkatkan jumlah nasabah mikro yang bankable. Namun, sekali lagi, hal ini tidaklah mudah, perlu infrastruktur dan tentunya pengalaman untuk mengelola bisnis ini dengan baik. BRI berhasil melakukannya dengan efektif karena telah menggarap bisnis mikro sejak 1984.

Tentunya, hal ini akan meningkatkan persaingan dalam penyaluran kredit mikro. Jika bank tidak memiliki manajemen risk dan supervisi yang memadai di bisnis mikro, risikonya akan besar. Menurut saya, pemain baru cenderung akan masuk dalam loan size yang besar untuk mengimbangi biaya operasional yang besar.

Namun, di sisi lain, potensi pasar di (bisnis) mikro masih besar jika kita melihat perspektif loan to GDP Indonesia yang masih rendah, yakni sekitar 30%, dan jumlah pengusaha mikro lebih dari 50 juta yang terus bertambah seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Bagaimana perkembangan bisnis mikro di BRI?
Pertumbuhan kredit mikro pada 2012 sekitar 18,4% dengan total outstanding Rp106,8 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut diiringi dengan peningkatan jumlah debitor yang bertambah lebih dari 200.000 debitor baru sehingga total mencapai lebih dari 5,5 juta debitor mikro per akhir 2012.

Berapa pangsa kredit mikro BRI?
Berdasarkan data yang diperoleh dari Statistik Perbankan Indonesia (Bank Indonesia) pada Desember 2012, pangsa kredit mikro BRI sekitar 40% dari total perbankan nasional. Sedangkan, kredit mikro BRI sebesar 30,7% dari total kredit BRI.

Rencana ekspansi tahun ini?
Ekspansi bisnis tetap difokuskan pada bisnis mikro. Tahun ini BRI berencana menambah 100 BRI Unit dan 400 Teras BRI.

Berapa investasi yang disiapkan?
Dengan rencana penambahan unit kerja, BRI memproyeksikan kenaikan biaya umum dan administrasi pada 2013 sekitar 10% dari 2012. Dengan peningkatan biaya tersebut, diharapkan seluruh unit kerja baru akan BEP dalam waktu tiga hingga empat tahun sejak pembukaan.

Ada rencana menambah jumlah SDM di bisnis mikro BRI?
Untuk meningkatkan kapasitas unit kerja operasional dan memerhatikan potensi bisnis yang sangat besar di segmen mikro, BRI merencanakan untuk menambah jumlah SDM sebanyak 6.000 pekerja, di mana sebagian besar akan ditujukan untuk penambahan tenaga pemasaran.

Target pertumbuhan bisnis mikro tahun ini?
Tahun ini kami menargetkan pertumbuhan kredit mikro 22%-24%. Untuk pertumbuhan dana, kami menargetkan akan seimbang dengan pertumbuhan kredit.

Apa rencana BRI untuk mencapai target tersebut? Apa pula langkah BRI ke depan untuk mengembangkan bisnis mikro dan mempertahankan posisi sebagai rajanya bisnis mikro?
Strategi yang dilaksanakan BRI untuk mencapai target pertumbuhan di atas adalah pertama, inovasi produk, baik produk tabungan maupun produk pinjaman. BRI menciptakan berbagai customized product untuk memenuhi kebutuhan spesifik nasabah. Kedua, pengembangan jaringan kerja BRI. Selama 2012 BRI membuka 125 BRI Unit dan 500 Teras BRI.

Ketiga, BRI juga melakukan pengembangan electronic channel (e-channel) sehingga saat ini telah dapat ditemui lebih dari 14.000 ATM di seluruh Indonesia. Features yang ditawarkan pun telah lengkap, yaitu lebih dari 750 features, mulai dari pembelian pulsa sampai dengan pembayaran rekening listrik/air. Dengan semakin banyaknya channel layanan BRI, semakin mudah bagi nasabah dalam mengakses produk BRI.

Keempat, biaya yang bersaing. Dengan komposisi dana BRI yang baik, low cost fund yang lebih besar daripada high cost fund, BRI mampu menawarkan rate yang kompetitif. Kelima, BRI juga semakin memperbaiki tingkat layanan perbankannya. Dan, keenam, peningkatan kualitas SDM.  (*)

sumber :http://www.infobanknews.com/2013/05/bri-siap-merekrut-6-000-sdm-mikro/

1 komentar:

Portal Informasi Terbaru mengatakan...

wah, nice info ..
thanks udah share :)
yuk blogwalking :)

Pengikut