50.000 Pemain Dapat Panduan Atasi Depresi
LONDON, KOMPAS.com — Setelah kematian Gary Speed akibat bunuh diri, kini Asosiasi Pemain Sepak Bola Profesional (PFA) makin memberi perhatian kepada psikologi pemain. Bahkan, PFA kini menyebar brosur panduan mengatasi depresi kepada 50.000 pemain sepak bola.
Sebelumnya, PFA sudah menyebar 4.000 kopi panduan itu. Itu sebagai reaksi atas tewasnya Dale Roberts (kiper Rushden and Diamonds) dan Robert Enke (kiper timnas Jerman) akibat bunuh diri.
Setelah Gary Speed bunuh diri, PFA menggandakan brosur tersebut. Apalagi, memang banyak pemain yang mengalami depresi. Menurut klinik Sporting Chance yang didirikan mantan kapten timnas Inggris, Tony Adams, ada 10 pemain top yang meminta bantuan untuk mengatasi depresi.
Gary Speed ditemukan tewas gantung diri di rumahnya, Huntington, Cheshire, Inggris, pada Minggu (27/11/2011). Namun, keluarganya membantah kalau Speed dalam keadaan depresi.
Ketua PFA, Gordon Taylor, mengatakan, "Masalah mental harus diperlakukan dengan cara pemahaman yang baik. Para pemain bisa saja diserang rasa panik, gagal beradaptasi di dunia sepak bola, berhenti sebagai pemain, atau mendapat tekanan saat menjadi manajer. Kami ingin melakukan apa saja yang bisa membantu menghindari tragedi."
"Kami memutuskan untuk memperluas sirkulasi brosur (panduan mengatasi depresi) agar semua tahu bahwa ada sistem yang akan membantu mereka," tambahnya.
Selama ini memang banya kasus pemain depresi. Selain Robert Enke, Paul Gascoigne dan Andy Cole pernah mengalaminya. Manajer Celtic, Neil Lennon, juga pernah kena depresi. Yang paling parah adalah Gazza (Gascoigne). Dia sampai dianggap gila dan sering membuat ulah, juga pernah mencoba bunuh diri.
"Saya tak tahu harus bicara kepada siapa (saat terkena depresi). Saya mulai terkena serangan panik sehingga takut gagal bermain atau takut tak bisa bermain bagus. Kemudian, saya mulai minum minuman keras karena membuat saya jadi santai. Tapi, hari berikutnya, kepanikan jadi lebih parah," aku Gazza.
Cole juga pernah merasakannya, kala pindah dari Newcastle ke Manchester United. "Saat itu saya masih muda, 23 tahun. Saya masih harus banyak belajar dan ini menjadi pengalaman yang membuat depresi. Tak peduli apakah di dunia hiburan, rock and roll, atau sepak bola, Anda menjadi target yang mudah dan selalu menjadi sasaran," jelas Cole.
Neil Lennon juga mengaku pernah parah terkena depresi, hingga kakak dan ibunya ikut kerepotan. "Mereka sangat membantu. Tapi, menceritakan penyebab depresi kepada mereka merupakan pekerjaan terberat bagi saya," jelas Lennon.
Itu yang ingin ditepis PFA. Dengan menyebar brosur panduan mengatasi depresi, PFA meminta para pemain sepak bola untuk tak segan-segan menceritakan masalahnya kepada orang-orang terdekat, lembaga yang berkompeten, atau orang yang bisa membantu mengatasinya. Dengan demikian, depresi para pemain bola bisa teratasi lebih dini untuk mencegah terjadinya tragedi seperti Robert Enke atau Gary Speed.
Setelah Gary Speed bunuh diri, PFA menggandakan brosur tersebut. Apalagi, memang banyak pemain yang mengalami depresi. Menurut klinik Sporting Chance yang didirikan mantan kapten timnas Inggris, Tony Adams, ada 10 pemain top yang meminta bantuan untuk mengatasi depresi.
Gary Speed ditemukan tewas gantung diri di rumahnya, Huntington, Cheshire, Inggris, pada Minggu (27/11/2011). Namun, keluarganya membantah kalau Speed dalam keadaan depresi.
Ketua PFA, Gordon Taylor, mengatakan, "Masalah mental harus diperlakukan dengan cara pemahaman yang baik. Para pemain bisa saja diserang rasa panik, gagal beradaptasi di dunia sepak bola, berhenti sebagai pemain, atau mendapat tekanan saat menjadi manajer. Kami ingin melakukan apa saja yang bisa membantu menghindari tragedi."
"Kami memutuskan untuk memperluas sirkulasi brosur (panduan mengatasi depresi) agar semua tahu bahwa ada sistem yang akan membantu mereka," tambahnya.
Selama ini memang banya kasus pemain depresi. Selain Robert Enke, Paul Gascoigne dan Andy Cole pernah mengalaminya. Manajer Celtic, Neil Lennon, juga pernah kena depresi. Yang paling parah adalah Gazza (Gascoigne). Dia sampai dianggap gila dan sering membuat ulah, juga pernah mencoba bunuh diri.
"Saya tak tahu harus bicara kepada siapa (saat terkena depresi). Saya mulai terkena serangan panik sehingga takut gagal bermain atau takut tak bisa bermain bagus. Kemudian, saya mulai minum minuman keras karena membuat saya jadi santai. Tapi, hari berikutnya, kepanikan jadi lebih parah," aku Gazza.
Cole juga pernah merasakannya, kala pindah dari Newcastle ke Manchester United. "Saat itu saya masih muda, 23 tahun. Saya masih harus banyak belajar dan ini menjadi pengalaman yang membuat depresi. Tak peduli apakah di dunia hiburan, rock and roll, atau sepak bola, Anda menjadi target yang mudah dan selalu menjadi sasaran," jelas Cole.
Neil Lennon juga mengaku pernah parah terkena depresi, hingga kakak dan ibunya ikut kerepotan. "Mereka sangat membantu. Tapi, menceritakan penyebab depresi kepada mereka merupakan pekerjaan terberat bagi saya," jelas Lennon.
Itu yang ingin ditepis PFA. Dengan menyebar brosur panduan mengatasi depresi, PFA meminta para pemain sepak bola untuk tak segan-segan menceritakan masalahnya kepada orang-orang terdekat, lembaga yang berkompeten, atau orang yang bisa membantu mengatasinya. Dengan demikian, depresi para pemain bola bisa teratasi lebih dini untuk mencegah terjadinya tragedi seperti Robert Enke atau Gary Speed.
Sumber : http://bola.kompas.com/read/2011/12/02/0506356/50.000.Pemain.Dapat.Panduan.Atasi.Depresi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar