Selamat datang, lindungi harta benda anda dgn asuransi pilihan tanyakan dengan admin ? yang mau kirim artikel untuk ditayangkan diperkenan dan laporkan apabila ada link yang rusak atas kunjungan dan kerjasama anda diucapkan terima kasih

Selasa, 12 Maret 2013

inflasi dan transportasi di jakarta

inflasi dan transportasi di jakarta dari berbagai sumber, ini sebuah pemikiran yang perlu dicermati mari kita simak sama-sama



Beberapa waktu yang lalu beberapa pengamat, termasuk beberapa kompasioner, meributkan soal inflasi bulan februari 2013 yang tinggi yaitu 0,75 persen. Kepala BPS menyatakan bahwa inflasi bulan februari sebesar itu merupakan inflasi tertinggi bulan februari dalam 10 tahun terkahir. Menteri Keuangan Agus Martowardoyo menyatakan bahwa inflasi setinggi itu di luar perkiraan pemerintah. Pemerintah hanya memperkirakan setinggi 0,3 sampai 0,4 persen. Inflasi yang tinggi tersebut ditengarai oleh kebijakan pemerintah untuk membatasi masuknya hortikultura impor dengan cara membatasi pelabuhan masuknya.

Masalahnya mengapa inflasi begitu dikhawatirkan? Ada beberapa dampak negatif inflasi sehingga kita perlu mengkhawatirkannya:

Pertama, inflasi ternyata memperlebar kesenjangan pendapatan di masyarakat. Mengapa? karena ornag miskin yang kekayaannya hanya uang tunai maka kalau terjadi inflsi dia akan bertambah miskin sebab nilai atau daya beli uangnya akan menurun. Sementara orang kaya biasanya punya kekayaan dalam berbagai bentuk misal: uang tunai domestik, valuta asing, emas, surat-surat berharga, dan lahan serta bangunan, dan lain-lain. Jika terjadi inflsi ada kekayaan yang harga dan nilainya justru naik yaitu tanah dan bangunan. Maka dengan inflasi orang kaya akan makin kaya. Maka terjadi arah berlawanan jika terjadi inflasi yaitu yang miskin makin miskin dan yang kaya makin kaya. Mungkin ini juga salah satu faktor yang menyebabkan indeks Gini (indeks yang mengukur ketimpangan distribusi pendapatan) di Indonesia kian naik yang kini mencapai 0,41.

Kedua, inflasi secara keseluruhan memang menyebabkan daya beli masyarakat menurun. Jumlah uang nominal yang sama dengan terjadinya inflasi akan menyebabkan jumlah barang yang bisa dibeli dengannya makin menurun. Mereka yang pendapatannya kecil dan tetap paling terkena dampak inflasi yang ini.

Ketiga, inflasi yang tinggi pasti akan diikuti dengan merosotnya nilai tukar mata uang domestik misalnya rupiah terhadap mata uang asing misalnya dolar AS. Bagi Indonesia merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS punya rentetan dampak negatif yang lain, misal: harga barang impor menjadi lebih mahal (ingat 40-60 persen bahan baku industri kita masih impor), beban bunga dan cicilan utang luar negeri menjadi bertambah tanpa tambahan utang luar negeri baru, dan bisanya BI akan meningkat bunga untuk menahan menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Jika bunga naik maka sektor riil akan terpukul karena biaya investasi menjadi lebih mahal.

Keempat, inflasi juga mencerminkan ketidakstabilan ekonomi suatu negara. Biasanya para spekulan akan masuk dan akan menambah kisruh perekonomian. Kalau itu terjadi maka akan terjadi kejatuhan pemerintah. Beberapa pemerintah jatuh gara-gara tidak bisa mengendalikan inflasi yang tinggi. Kejatuhan Soekarno, salah satuya karena inflasi yang tinggi ini.

sumber : http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2013/03/10/inflasi-menyebabkan-kesenjangan-540776.html



wanda hamidah
Penggunaan sarana transportasi umum di perkotaan sangat banyak dibutuhkan. Mengingat masyarakat yang memakai sarana ini sudah menganggapnya sebagai kebutuhan primer untuk mencapai tujuan aktivitasnya. Lebih dari 50% perjalanan yang dilakukan oleh warga Jakarta menggunakan transportasi umum.

Tak hanya masyarakat kelas menengah ke bawah saja yang membutuhkan sarana transportasi umum, masyarakat yang rata-rata mempunyai kendaraan pribadi pun banyak yang lebih memilih transportasi umum sebagai alternatif mengurangi kemacetan, polusi dan pengiritan bahan bakar.


Namun, apakah transportasi umum keamanannya telah terjamin dan telah memenuhi standar kenyamanan setiap penggunanya? Pertanyaan ini menjadi penting di saat kota Jakarta memerlukan pengurangan penggunaan kendaraan pribadi dan alternative angkutan untuk bepergian.

Menurut data dari Humas Polda Metro Jaya, sepanjang Tahun 2011 tercatat 68 kasus dan sepanjang Tahun 2012 tercatat 31 kasus kriminalitas dalam angkutan kota, 16 kasus di antaranya menimpa korban wanita. Tindak kriminal tersebut beragam, mulai dari pemerasan, pelecehan seksual terhadap wanita dan perlakuan tidak menyenangkan lainnya.

Sampai saat ini, masih saja marak kejahatan yang terjadi dalam angkutan umum. Walau telah di berlakukan peraturan bagi pengemudi sarana angkutan umum agar mempunyai tanda pengenal berupa identitas diri dari instansi penyedia angkutan tersebut. Banyaknya sopir tembak membuat pelaku kejahatan sulit ditemukan. Apalagi pengawasan yang sangat kurang mengenai persoalan ini.

Yang saya baca dan tonton dari berita, pelaku kejahatan menyasar tak hanya pada perempuan. Kepada laki-laki dewasa pun kerap terjadi pemerasan yang berujung pada ancaman dengan senjata tajam. Ada kejadian seorang bapak yang saking takutnya ketika perampok beraksi di dalam angkutan umum, sampai meloncat dari angkutan yang sedang melaju dalam kecepatan tinggi. Akhirnya bapak tersebut meninggal dengan kepala pecah karena membentur jalan aspal.

Banyak pula pelecehan seksual dan ada yang berujung maut pada perempuan. Bagi perempuan yang memang bekerja shift malam dan pulang larut malam karena bekerja. Tak patut di salahkan karena memang kebutuhan dan kondisi yang menuntut demikian. Yang patut diperhatikan adalah tingkat keamanan pada angkutan umum itu. Para pengemudi, organisasi pengelola angkutan umum serta pihak berwajib harus bisa kerjasama dan koordinasi dalam upaya meningkatkan keamanan di angkutan umum.

Begitupula dengan masyarakat, harus sama-sama ambil peran dalam kesadaran untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan di dalam angkutan umum. Agar masyarakat bisa sama-sama tenang dalam melakukan aktivitasnya walau dengan bantuan angkutan umum.

Tahapan langkah pemerintah seperti pemisahan penumpang di busway, pemberlakuan kartu pengenal pengemudi angkutan umum merupakan sebuah langkah yang bertahap. Tetapi tak cukup hanya itu, harus di tambahkan dengan prosedur yang mengikat tentang pengelolaan angkutan umum agar terkoordinasi dibanding dengan pengelolaan oleh perorangan. Untuk itu, pengelolaan transportasi umum di Jakarta yang di kelola oleh satu badan, menjadi penting dan diharapkan segala tindakan kejahatan serta pelecehan seksual di dalam angkutan umum bisa terdeteksi jejaknya.

Patroli dari pihak kepolisian pun semestinya dilakukan rutin terutama pada malam hari. Pemerintah harus bisa melakukan pengawasan berkala terhadap hal ini. Intinya semua pihak harus bersinergi dalam mewujudkan keamanan dan kenyamanan dalam angkutan umum. Khususnya di Jakarta.

Solusi yang dapat segera di lakukan adalah :

    1. Koordinasi pengelola angkutan umum di Jakarta lebih ditertibkan lagi
    2. Kartu pengenal pengemudi yang terverifikasi
    3. Patroli pihak kepolisian yang rutin dilaksanakan, terutama pada malam hari.
    4. Razia berkala kepada seluruh angkutan umum yang beroperasi di Jakarta.
    5. Pemberian sanksi yang jelas aturannya bagi yang melakukan pelanggaran serta kriminalitas.
    6. Kesadaran warga yang mau bekerjasama dalam menciptakan keamanan dalam angkutan umum.

Mari kita ciptakan Jakarta yang lebih manusiawi dalam segala aspek termasuk dalam tata kelola angkutan umum yang lebih aman dan nyaman.

Sumber : http://wandahamidah.blogdetik.com/2013/02/27/jakarta-butuh-transportasi-aman-dan-nyaman/

Nah bagaimana menurut anda ke dua artikel inflasi dan transportasi di jakarta diatas sampaikan tanggapan anda semoga bisa menambah informasi tambahan untuk kita bersama 

Tidak ada komentar:

Pengikut