Oleh : Deni Hamkawijaya
pagi belum kembali
angin begitu ingin
bertemu
dalam musim yang menumbuhkan
sajak cinta berulang=ulang
tak ada yang bakal dikrugikan, katanya
tanpa menunggu jawaban
ia bercakap tentang cuaca yang memberat
serta senja yang begitu pucat
tak ada maksudnya untuk mengorek-ngorek kenangan
yang barangkali begitu pahit
pagi belum juga kembali
angin begitu ingin
bertemu
bercakap tentang gerimis yang kehilangan pelangi
ketika senja
sementara cuaca tidak juga membaik
angin tiris
gerimis tak juga sudah
segelas kopi tinggal setengah
“massa ditembak dalam jarak dekat,
peluru lewat, nembus, tak ada yang bersarang di dalam tubuh.”
pagi belum kembali
namun aku sungguh tak ingin bertemu kembali
karena cuaca makin memberat
serta senja begitu pucat
; aku kehilangan kata - kata
tak ada yang sungguh dalam bercinta !
sumber : http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2011/12/30/pagi-belum-kembali/
3 komentar:
Kalau pagi mendung, terasa tidak mendukung aktifitas ya sob.
nice blog!! have a great monday!
dalam keheningan pagi...sendiri. menanti datangnya sebuah senyum dari perjalanan panjang sang waktu. sementara aku menunggu di gerbang penantian ajalku
Posting Komentar