Home / Karir / Dunia Kerja
5 Alasan untuk Tidak Merekrut "Orang Dalam"
KOMPAS.com
- Ketika ada posisi atau jabatan di perusahaan yang perlu diisi,
rasanya memang paling masuk akal jika Anda mempromosikan salah satu
karyawan yang Anda anggap mampu mengisi posisi tersebut. Namun, Anda
perlu mempertimbangkan satu kemungkinan: selalu merekrut karyawan
internal bisa mendorong lingkungan kerja yang stagnan, yang tidak
berkembang dan menjadi dewasa. Sebaliknya, Paul Spiegelman, pendiri dan
CEO The Beryl Companies, memaparkan mengapa Anda tidak harus merekrut
"orang dalam", dan keuntungan bila Anda merekrut "orang baru" dari luar
perusahaan.
1. Ide-ide baru
Merekrut orang yang sudah lama bergabung dengan perusahaan tentu memberi beberapa keuntungan: ia tipe loyal dan sudah mengenal perusahaan dengan baik. Ia sudah mengenal sistem di perusahaan, dan sudah mengenal tim Anda dengan baik. Namun perlu Anda ingat, kemungkinan ia pun sudah terjebak dalam pola kerja yang sama selama bertahun-tahun. Hal ini membuat dirinya maupun tim Anda membatasi diri dari inovasi-inovasi baru. Sedangkan jika Anda merekrut wajah baru, Anda akan berpeluang mendapatkan ide-ide baru, menyegarkan atau mendobrak sistem kerja yang buruk di perusahaan, dan mendorong perusahaan untuk berkembang.
Merekrut orang yang sudah lama bergabung dengan perusahaan tentu memberi beberapa keuntungan: ia tipe loyal dan sudah mengenal perusahaan dengan baik. Ia sudah mengenal sistem di perusahaan, dan sudah mengenal tim Anda dengan baik. Namun perlu Anda ingat, kemungkinan ia pun sudah terjebak dalam pola kerja yang sama selama bertahun-tahun. Hal ini membuat dirinya maupun tim Anda membatasi diri dari inovasi-inovasi baru. Sedangkan jika Anda merekrut wajah baru, Anda akan berpeluang mendapatkan ide-ide baru, menyegarkan atau mendobrak sistem kerja yang buruk di perusahaan, dan mendorong perusahaan untuk berkembang.
2. Karyawan hebat belum tentu jadi manager hebat
Di antara tim Anda mungkin ada beberapa orang yang tergolong "juara" dalam menangani pekerjaannya. Namun tidak semua orang bersedia masuk ke dalam sistem untuk mengelola orang lain dan menjadi pembuat keputusan. Sementara itu, pimpinan menganggap tugasnya telah selesai karena telah memilih karyawan yang tepat dan menjadikannya manager. Ia lupa untuk memberikan manager baru ini sarana atau sumber daya untuk sukses, misalnya pelatihan. Kemudian ketika divisinya menghadapi masalah, sebagai pemimpin Anda lantas langsung menimpakan kesalahan padanya. Boleh dibilang, inilah salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan pemimpin. Ketika Anda merekrut orang baru, Anda tahu bahwa orang ini memang menghendaki posisi tersebut dan menguasai pekerjaannya.
3. Orang yang tepat untuk jabatan baru
Ketika perusahaan Anda berkembang, pasti akan terjadi perubahan. Akan muncul peran-peran baru, namun Anda belum tentu memiliki orang-orang yang tepat untuk mengisi posisi-posisi tersebut. Ketika Anda memaksakan "orang dalam" untuk mengambil jabatan baru, bisa jadi mereka sebenarnya tidak memiliki skill yang diperlukan untuk menjalankan peran tersebut. Sekali lagi, mereka tak bisa sepenuhnya disalahkan. Yang harus Anda lakukan adalah memastikan bahwa Anda tahu orang seperti apa yang Anda cari, lalu menempatkannya di tempat dimana ia bisa berkembang dan memaksimalkan kemampuannya. Dan orang seperti ini, bisa jadi harus Anda temukan di luar perusahaan.
Di antara tim Anda mungkin ada beberapa orang yang tergolong "juara" dalam menangani pekerjaannya. Namun tidak semua orang bersedia masuk ke dalam sistem untuk mengelola orang lain dan menjadi pembuat keputusan. Sementara itu, pimpinan menganggap tugasnya telah selesai karena telah memilih karyawan yang tepat dan menjadikannya manager. Ia lupa untuk memberikan manager baru ini sarana atau sumber daya untuk sukses, misalnya pelatihan. Kemudian ketika divisinya menghadapi masalah, sebagai pemimpin Anda lantas langsung menimpakan kesalahan padanya. Boleh dibilang, inilah salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan pemimpin. Ketika Anda merekrut orang baru, Anda tahu bahwa orang ini memang menghendaki posisi tersebut dan menguasai pekerjaannya.
3. Orang yang tepat untuk jabatan baru
Ketika perusahaan Anda berkembang, pasti akan terjadi perubahan. Akan muncul peran-peran baru, namun Anda belum tentu memiliki orang-orang yang tepat untuk mengisi posisi-posisi tersebut. Ketika Anda memaksakan "orang dalam" untuk mengambil jabatan baru, bisa jadi mereka sebenarnya tidak memiliki skill yang diperlukan untuk menjalankan peran tersebut. Sekali lagi, mereka tak bisa sepenuhnya disalahkan. Yang harus Anda lakukan adalah memastikan bahwa Anda tahu orang seperti apa yang Anda cari, lalu menempatkannya di tempat dimana ia bisa berkembang dan memaksimalkan kemampuannya. Dan orang seperti ini, bisa jadi harus Anda temukan di luar perusahaan.
4. Lebih baik untuk tim yang lama
Anak buah Anda mungkin akan merasa terancam dengan kehadiran orang baru. Mungkin mereka akan merasa telah kehilangan kesempatan untuk naik jabatan, dan merasa insecure dengan kondisi tersebut. Anak buah Anda mungkin tidak menyadari bahwa mereka telah mendapatkan mentor baru, atau seseorang yang akan membantu mengubah perusahaan menjadi lebih baik, sehingga tugas Anda adalah mengkomunikasikan nilai-nilai dari tim yang baru ini secara konsisten. Bukan tak mungkin, orang baru ini juga akan menciptakan peluang lebih banyak bagi setiap orang untuk maju.
5. Meningkatkan kompetensi karyawan
Salah satu keuntungan dengan membuka lowongan untuk "orang luar" adalah untuk mendorong kompetensi di kalangan karyawan yang lama. Anda bisa menunjukkan komitmen terhadap perkembangan karyawan dengan membangun program pelatihan atau pendidikan lain. Iklankan lowongan untuk posisi baru itu secara internal lebih dulu, dan sampaikan pada anak buah Anda mengapa mereka tidak akan mendapatkan posisi tersebut jika ada calon lain yang terseleksi. Kemudian buat rencana untuk membantu anak buah mempersiapkan diri untuk kesempatan berikutnya, atau ciptakan jalur baru untuk perkembangan mereka. Agar perusahaan maju, tim Anda harus berani bersaing dengan dunia luar, bukan? Nah, tugas Anda lah untuk menemukan orang-orang terbaik untuk mengusahakan kemajuan perusahaan.
Anak buah Anda mungkin akan merasa terancam dengan kehadiran orang baru. Mungkin mereka akan merasa telah kehilangan kesempatan untuk naik jabatan, dan merasa insecure dengan kondisi tersebut. Anak buah Anda mungkin tidak menyadari bahwa mereka telah mendapatkan mentor baru, atau seseorang yang akan membantu mengubah perusahaan menjadi lebih baik, sehingga tugas Anda adalah mengkomunikasikan nilai-nilai dari tim yang baru ini secara konsisten. Bukan tak mungkin, orang baru ini juga akan menciptakan peluang lebih banyak bagi setiap orang untuk maju.
5. Meningkatkan kompetensi karyawan
Salah satu keuntungan dengan membuka lowongan untuk "orang luar" adalah untuk mendorong kompetensi di kalangan karyawan yang lama. Anda bisa menunjukkan komitmen terhadap perkembangan karyawan dengan membangun program pelatihan atau pendidikan lain. Iklankan lowongan untuk posisi baru itu secara internal lebih dulu, dan sampaikan pada anak buah Anda mengapa mereka tidak akan mendapatkan posisi tersebut jika ada calon lain yang terseleksi. Kemudian buat rencana untuk membantu anak buah mempersiapkan diri untuk kesempatan berikutnya, atau ciptakan jalur baru untuk perkembangan mereka. Agar perusahaan maju, tim Anda harus berani bersaing dengan dunia luar, bukan? Nah, tugas Anda lah untuk menemukan orang-orang terbaik untuk mengusahakan kemajuan perusahaan.
Sumber: Inc.com
sumber : kompas
5 komentar:
wow, bisa dipraktikan nih :)
wahhh boleh di coba nih :)
Nice share sob :)
wah bener juga y jadi kita tidak boleh merekrot sembarangan orang apa lagi lo lom faham betul salam sucse
Thnks Info nya
Posting Komentar