Kunci Sukses Dirut Pertamina
"Jangan ditanya tadi abis rapat apa, kepala sudah pusing jangan ditanya lagi."
Karen Agustiawan Direktur Utama Pertamina |
VIVAnews - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan menilai pemimpin perempuan memiliki kelebihan dibandingkan pemimpin pria. Kelebihan pemimpin perempuan adalah bahasa hati yang tidak dimiliki oleh pemimpin pria.
"Sehingga bisa memimpin dengan bijak. Sebagai pemimpin harus tahu kalau seseorang tidak performa, beri kesempatan sekali lagi," kata Karen dalam acara Srikandi Migas Membagun Negeri, Rabu malam, 14 Desember 2011.
"Sehingga bisa memimpin dengan bijak. Sebagai pemimpin harus tahu kalau seseorang tidak performa, beri kesempatan sekali lagi," kata Karen dalam acara Srikandi Migas Membagun Negeri, Rabu malam, 14 Desember 2011.
Menurut Karen karena bahasa hati itu lah dirinya bisa menjadi dirut BUMN terbesar di Indonesia. Selain itu, dukungan suami terhadap karirnya sangatlah penting. Suami yang sabar dan pengertian menjadi kuncinya.
"No pillow talk, ketemu dinner atau sebelum tidur dan tidak ada pillow talk, jangan ditanya tadi abis rapat apa, kepala sudah pusing jangan ditanya lagi tadi habis rapat apa," papar perempuan pertama yang menjabat dirut Pertamina ini.
Suami Karen, Herman Agustiawan menjelaskan saat awal-awal Karen menjadi Dirut Pertamina sempat mengalami stress karena lingkungan Pertamina berbeda sekali dengan perusahaan-perusahaan asing seperti Mobil Oil dan Halliburton.
"Istri saya sewaktu menjadi dirut Pertamina sikapnya berubah, pasti berubah karena istri saya kerjanya mengikuti kata hati," kata anggota Dewan Energi Nasional ini.
Manusia, lanjut Herman, tunduk pada tiga yaitu waktu, ruang dan energi. Manusia hanya diberikan waktu 24 jam sehari dan tidak mungkin ada di dua tempat. Untuk itu Herman mengandalkan hubungan yang berkualitas bukan kuantitas.
"Energi harus digunakan secara produktif, apalagi dia sering berpergian ke luar ngeri sehingga bukan kuantitas tetapi kualitas karena waktu itu tadi, terbatas," katanya.
"No pillow talk, ketemu dinner atau sebelum tidur dan tidak ada pillow talk, jangan ditanya tadi abis rapat apa, kepala sudah pusing jangan ditanya lagi tadi habis rapat apa," papar perempuan pertama yang menjabat dirut Pertamina ini.
Suami Karen, Herman Agustiawan menjelaskan saat awal-awal Karen menjadi Dirut Pertamina sempat mengalami stress karena lingkungan Pertamina berbeda sekali dengan perusahaan-perusahaan asing seperti Mobil Oil dan Halliburton.
"Istri saya sewaktu menjadi dirut Pertamina sikapnya berubah, pasti berubah karena istri saya kerjanya mengikuti kata hati," kata anggota Dewan Energi Nasional ini.
Manusia, lanjut Herman, tunduk pada tiga yaitu waktu, ruang dan energi. Manusia hanya diberikan waktu 24 jam sehari dan tidak mungkin ada di dua tempat. Untuk itu Herman mengandalkan hubungan yang berkualitas bukan kuantitas.
"Energi harus digunakan secara produktif, apalagi dia sering berpergian ke luar ngeri sehingga bukan kuantitas tetapi kualitas karena waktu itu tadi, terbatas," katanya.
• VIVAnews
sumber : http://bisnis.vivanews.com/news/read/272354-kunci-sukses-dirut-pertamina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar