Beberapa waktu yang lalu beberapa pengamat, termasuk beberapa
kompasioner, meributkan soal inflasi bulan februari 2013 yang tinggi yaitu 0,75
persen. Kepala BPS menyatakan bahwa inflasi bulan februari sebesar itu
merupakan inflasi tertinggi bulan februari dalam 10 tahun terkahir. Menteri
Keuangan Agus Martowardoyo menyatakan bahwa inflasi setinggi itu di luar
perkiraan pemerintah. Pemerintah hanya memperkirakan setinggi 0,3 sampai 0,4
persen. Inflasi yang tinggi tersebut ditengarai oleh kebijakan pemerintah untuk
membatasi masuknya hortikultura impor dengan cara membatasi pelabuhan masuknya.
Masalahnya mengapa inflasi begitu dikhawatirkan? Ada beberapa dampak
negatif inflasi sehingga kita perlu mengkhawatirkannya:
Pertama, inflasi ternyata memperlebar kesenjangan pendapatan di
masyarakat. Mengapa? karena ornag miskin yang kekayaannya hanya uang tunai maka
kalau terjadi inflsi dia akan bertambah miskin sebab nilai atau daya beli
uangnya akan menurun. Sementara orang kaya biasanya punya kekayaan dalam
berbagai bentuk misal: uang tunai domestik, valuta asing, emas, surat-surat
berharga, dan lahan serta bangunan, dan lain-lain. Jika terjadi inflsi ada
kekayaan yang harga dan nilainya justru naik yaitu tanah dan bangunan. Maka
dengan inflasi orang kaya akan makin kaya. Maka terjadi arah berlawanan jika
terjadi inflasi yaitu yang miskin makin miskin dan yang kaya makin kaya.
Mungkin ini juga salah satu faktor yang menyebabkan indeks Gini (indeks yang
mengukur ketimpangan distribusi pendapatan) di Indonesia kian naik yang kini
mencapai 0,41.
Kedua, inflasi secara keseluruhan memang menyebabkan daya beli
masyarakat menurun. Jumlah uang nominal yang sama dengan terjadinya inflasi
akan menyebabkan jumlah barang yang bisa dibeli dengannya makin menurun. Mereka
yang pendapatannya kecil dan tetap paling terkena dampak inflasi yang ini.
Ketiga, inflasi yang tinggi pasti akan diikuti dengan merosotnya nilai
tukar mata uang domestik misalnya rupiah terhadap mata uang asing misalnya
dolar AS. Bagi Indonesia merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS punya
rentetan dampak negatif yang lain, misal: harga barang impor menjadi lebih
mahal (ingat 40-60 persen bahan baku industri kita masih impor), beban bunga
dan cicilan utang luar negeri menjadi bertambah tanpa tambahan utang luar
negeri baru, dan bisanya BI akan meningkat bunga untuk menahan menurunnya nilai
tukar rupiah terhadap dolar AS. Jika bunga naik maka sektor riil akan terpukul
karena biaya investasi menjadi lebih mahal.
Keempat, inflasi juga mencerminkan ketidakstabilan ekonomi suatu
negara. Biasanya para spekulan akan masuk dan akan menambah kisruh
perekonomian. Kalau itu terjadi maka akan terjadi kejatuhan pemerintah.
Beberapa pemerintah jatuh gara-gara tidak bisa mengendalikan inflasi yang
tinggi. Kejatuhan Soekarno, salah satuya karena inflasi yang tinggi ini.
sumber : http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2013/03/10/inflasi-menyebabkan-kesenjangan-540776.html
wanda hamidah |
Penggunaan sarana transportasi umum di perkotaan sangat banyak
dibutuhkan. Mengingat masyarakat yang memakai sarana ini sudah menganggapnya
sebagai kebutuhan primer untuk mencapai tujuan aktivitasnya. Lebih dari 50%
perjalanan yang dilakukan oleh warga Jakarta menggunakan transportasi umum.
Tak hanya masyarakat kelas menengah ke bawah saja yang membutuhkan
sarana transportasi umum, masyarakat yang rata-rata mempunyai kendaraan pribadi
pun banyak yang lebih memilih transportasi umum sebagai alternatif mengurangi
kemacetan, polusi dan pengiritan bahan bakar.
Namun, apakah transportasi umum keamanannya telah terjamin dan telah
memenuhi standar kenyamanan setiap penggunanya? Pertanyaan ini menjadi penting
di saat kota Jakarta memerlukan pengurangan penggunaan kendaraan pribadi dan alternative
angkutan untuk bepergian.
Menurut data dari Humas Polda Metro Jaya, sepanjang Tahun 2011
tercatat 68 kasus dan sepanjang Tahun 2012 tercatat 31 kasus kriminalitas dalam
angkutan kota, 16 kasus di antaranya menimpa korban wanita. Tindak kriminal
tersebut beragam, mulai dari pemerasan, pelecehan seksual terhadap wanita dan
perlakuan tidak menyenangkan lainnya.
Sampai saat ini, masih saja marak kejahatan yang terjadi dalam
angkutan umum. Walau telah di berlakukan peraturan bagi pengemudi sarana
angkutan umum agar mempunyai tanda pengenal berupa identitas diri dari instansi
penyedia angkutan tersebut. Banyaknya sopir tembak membuat pelaku kejahatan
sulit ditemukan. Apalagi pengawasan yang sangat kurang mengenai persoalan ini.
Yang saya baca dan tonton dari berita, pelaku kejahatan menyasar tak
hanya pada perempuan. Kepada laki-laki dewasa pun kerap terjadi pemerasan yang
berujung pada ancaman dengan senjata tajam. Ada kejadian seorang bapak yang
saking takutnya ketika perampok beraksi di dalam angkutan umum, sampai meloncat
dari angkutan yang sedang melaju dalam kecepatan tinggi. Akhirnya bapak
tersebut meninggal dengan kepala pecah karena membentur jalan aspal.
Banyak pula pelecehan seksual dan ada yang berujung maut pada
perempuan. Bagi perempuan yang memang bekerja shift malam dan pulang larut
malam karena bekerja. Tak patut di salahkan karena memang kebutuhan dan kondisi
yang menuntut demikian. Yang patut diperhatikan adalah tingkat keamanan pada
angkutan umum itu. Para pengemudi, organisasi pengelola angkutan umum serta
pihak berwajib harus bisa kerjasama dan koordinasi dalam upaya meningkatkan
keamanan di angkutan umum.
Begitupula dengan masyarakat, harus sama-sama ambil peran dalam
kesadaran untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan di dalam angkutan umum.
Agar masyarakat bisa sama-sama tenang dalam melakukan aktivitasnya walau dengan
bantuan angkutan umum.
Tahapan langkah pemerintah seperti pemisahan penumpang di busway,
pemberlakuan kartu pengenal pengemudi angkutan umum merupakan sebuah langkah
yang bertahap. Tetapi tak cukup hanya itu, harus di tambahkan dengan prosedur
yang mengikat tentang pengelolaan angkutan umum agar terkoordinasi dibanding
dengan pengelolaan oleh perorangan. Untuk itu, pengelolaan transportasi umum di
Jakarta yang di kelola oleh satu badan, menjadi penting dan diharapkan segala
tindakan kejahatan serta pelecehan seksual di dalam angkutan umum bisa
terdeteksi jejaknya.
Patroli dari pihak kepolisian pun semestinya dilakukan rutin terutama
pada malam hari. Pemerintah harus bisa melakukan pengawasan berkala terhadap
hal ini. Intinya semua pihak harus bersinergi dalam mewujudkan keamanan dan
kenyamanan dalam angkutan umum. Khususnya di Jakarta.
Solusi yang dapat segera di lakukan adalah :
1. Koordinasi pengelola
angkutan umum di Jakarta lebih ditertibkan lagi
2. Kartu pengenal pengemudi
yang terverifikasi
3. Patroli pihak kepolisian
yang rutin dilaksanakan, terutama pada malam hari.
4. Razia berkala kepada seluruh
angkutan umum yang beroperasi di Jakarta.
5. Pemberian sanksi yang jelas
aturannya bagi yang melakukan pelanggaran serta kriminalitas.
6. Kesadaran warga yang mau
bekerjasama dalam menciptakan keamanan dalam angkutan umum.
Mari kita ciptakan Jakarta yang lebih manusiawi dalam segala aspek
termasuk dalam tata kelola angkutan umum yang lebih aman dan nyaman.
Sumber : http://wandahamidah.blogdetik.com/2013/02/27/jakarta-butuh-transportasi-aman-dan-nyaman/
Nah bagaimana menurut anda ke dua artikel inflasi dan transportasi di jakarta diatas sampaikan tanggapan anda semoga bisa menambah informasi tambahan untuk kita bersama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar